Kamis, 17 Mei 2012

::~* 10 HAL YANG MENDATANGKAN CINTA ALLAH *~::

,
Alhamdulillah wa shalaatu wa salaamu ‘ala Rosulillah wa ‘ala alihi wa shohbihi wa man tabi’ahum bi ihsaanin ilaa yaumid diin.
Saudaraku, sungguh setiap orang pasti ingin mendapatkan kecintaan Allah. Lalu bagaimanakah cara cara untuk mendapatkan kecintaan tersebut. Ibnul Qayyim rahimahullah menyebutkan beberapa hal untuk mendapatkan maksud tadi dalam kitab beliau Madarijus Salikin.

Pertama, membaca Al Qur’an dengan merenungi dan memahami maknanya. Hal ini bisa dilakukan sebagaimana seseorang memahami sebuah buku yaitu dia menghafal dan harus mendapat penjelasan terhadap isi buku tersebut. Ini semua dilakukan untuk memahami apa yang dimaksudkan oleh si penulis buku. [Maka begitu pula yang dapat dilakukan terhadap Al Qur’an, pen]

Kedua, mendekatkan diri kepada Allah dengan mengerjakan ibadah yang sunnah, setelah mengerjakan ibadah yang wajib.  Dengan inilah seseorang akan mencapai tingkat yang lebih mulia yaitu menjadi orang yang mendapatkan kecintaan Allah dan bukan hanya sekedar menjadi seorang pecinta.

Ketiga, terus-menerus mengingat Allah dalam setiap keadaan, baik dengan hati dan lisan atau dengan amalan dan keadaan dirinya. Ingatlah, kecintaan pada Allah akan diperoleh sekadar dengan keadaan dzikir kepada-Nya.

Keempat, lebih mendahulukan kecintaan pada Allah daripada kecintaan pada dirinya sendiri ketika dia dikuasai hawa nafsunya. Begitu pula dia selalu ingin meningkatkan kecintaan kepada-Nya, walaupun harus menempuh berbagai kesulitan.

Kelima, merenungi, memperhatikan dan mengenal kebesaran nama dan sifat Allah. Begitu pula hatinya selalu berusaha memikirkan nama dan sifat Allah tersebut berulang kali. Barangsiapa mengenal Allah dengan benar melalui nama, sifat dan perbuatan-Nya, maka dia pasti mencintai Allah. Oleh karena itu, mu’athilah,  fir’auniyah, jahmiyah (yang kesemuanya keliru dalam memahami nama dan sifat Allah), jalan mereka dalam mengenal Allah telah terputus (karena mereka menolak nama dan sifat Allah tersebut).

Keenam, memperhatikan kebaikan, nikmat dan karunia Allah yang telah Dia berikan kepada kita, baik nikmat lahir maupun batin. Inilah faktor yang mendorong untuk mencintai-Nya.

Ketujuh, -inilah yang begitu istimewa- yaitu menghadirkan hati secara keseluruhan tatkala melakukan ketaatan kepada Allah dengan merenungkan makna yang terkandung di dalamnya.

Kedelapan, menyendiri dengan Allah di saat Allah turun ke langit dunia pada sepertiga malam yang terakhir untuk beribadah dan bermunajat kepada-Nya serta membaca kalam-Nya (Al Qur’an). Kemudian mengakhirinya dengan istighfar dan taubat kepada-Nya.

Kesembilan, duduk bersama orang-orang yang mencintai Allah dan bersama para shidiqin. Kemudian memetik perkataan mereka yang seperti buah yang begitu nikmat. Kemudian  dia pun tidaklah mengeluarkan kata-kata kecuali apabila jelas maslahatnya dan diketahui bahwa dengan perkataan tersebut akan menambah kemanfaatan baginya dan juga bagi orang lain.

Kesepuluh, menjauhi segala sebab yang dapat mengahalangi antara dirinya dan Allah Ta’ala.
Semoga kita senantiasa mendapatkan kecintaan Allah, itulah yang seharusnya dicari setiap hamba dalam setiap detak jantung dan setiap nafasnya. Ibnul Qayyim mengatakan bahwa kunci untuk mendapatkan itu semua adalah dengan mempersiapkan jiwa (hati) dan membuka mata hati.

Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat. Wa shallalahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.

Sumber: Madaarijus Saalikin, 3/ 16-17, Ibnu Qayyim Al Jauziyah, terbitan Darul Hadits Al Qohiroh

Aku Mencintaimu Karena Allah

,

Jika diriku mencintaimu kerana kecantikmu,
Jangan salahkan aku kalau aku beralih,
pada yang lebih cantik darimu.
... ✿
Jika diriku mencintaimu kerana hartamu,
Jangan salahkan aku kalau aku meniggalkanmu,
bila hartamu mulai sirna pada pandanganku.

Jika aku mencintaimu kerana kedudukanmu,
Jangan salahkan aku kalau aku memilih,
yang lebih tinggi kedudukannya darimu.

Wahai akhi pujaan qalbu,
Kiranya diriku mencintaimu kerana Agamamu,
Janganlah risau serta ragu,
InsyaAllah aku tetap akan menantimu,
Kiranya ini yang terbaik pada pandangan Rabbku.

Memang ada yang lebih tampan darimu,
Memang ada yang lebih berharta darimu,
Memang ada yang lebih berkedudukan darimu,
Namun yakinlah semuanya pasti sirna ditelan waktu.

Bagiku engkau adalah ANUGRAH dari Penciptaku,
Kerana Dialah yang mencondongkan hati ini untuk menerimamu,
Dialah yang Maha Tahu serta menentukan segala sesuatu,
Setelah istikharah namun tetap engkau yang dipertemukan denganku.

Sabarlah menantikan waktu itu,
Kerana aku pun menanti sepertimu,
Walaupun banyak ujian menguji hatimu,
Namun yakinlah itu adalah untuk memantapkan hatimu,
Semua yang TERBAIK akan datang TEPAT WAKTU,
Sesuai KETENTUAN yang Maha Tahu,
InsyaAllah pasti akan dimudahkanNYA.

●==================●=====================●

Ya Rabb...
Pemilik CINTA sejati,
Jika cintaku Kau ciptakan untuk dia,
Tabahkan hatinya, Teguhkan imannya,
Tegarkan dan temanilah dia dalam penantiannya,

Jika hatiku Kau ciptakn untuk dia,
Penuhi hatinya dengan kasih-MU
Terangi langkahnya dengan cahaya-MU,
Kutitipkn cintaku pada-MU untuknya,
Resapkan rinduku pada rindunya,
Mekarkan cintaku bersama cintanya,
Satukanlah hidupku & hidupnya Dalam Cinta-Mu.
Hingga Engkau Mengjinkanl aKu meminang ia Dengan Bismillah..

Goresan Pena untuk mantan kekasih

,

=== Goresan Pena Untuk Mantan Kekasihku ===


Bismillahirrahmanirrahiim


Teringat saat ku putuskan hubungan terlarang kita saat itu,saat aku ingin belajar menjadi lebih baik. kau begitu murka padaku, tapi aku lebih takut pada murka Allah Azza Wa Jalla.
Tak apa kau begitu marah padaku, sampai ku ingat kau putuskan hubungan ukhuwah kita. kau tak mau mengenalku lagi, inilah yang paling aku benci dari hubungan terlarang. Awalnya begitu indah, akhirnya begitu rendah. Tak ada lagi keindahan yang ada kebencian. Hingga aku tahu mengapa hubungan itu begitu terlarang, karna setelah keindahan itu hilang yang datang kebencian yang nyata, hilang pula ukhuwah islamiyah di antara kita. Aku bersyukur,aku tersadar sebelum aku tersungkur.
Begitu bencinya kah kau padaku,hingga masa di mana kau berkata,kau mencintaiku namun begitu menyakitkan ku tak membalas cintamu.??
Tidak..tidak seperti itu.
Hati ini merasakan rasa, namun ku ingin kau segera menyandingku. Namun yang ku terima adalah harapan-harapan palsu dengan alasan yang tak berarti, hanya untuk menghalalkan hubungan terlarang.
Maafkan aku,aku lebih rela kehilangan cintamu daripada aku harus kehilangan cinta sejatiku,Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Perih ini menjalar begitu saja ketika ku tahu kau bersanding dengan yang lain,namun perih ini pasti akan di gantikan dengan yang lebih baik, itu janji-Nya. Daripada aku menanggung perih dalam siksa api neraka-Nya kelak dengan bahagiaku di dunia. Lebih baik aku menanggung perih sekarang dan aku akan mendapatkan yang jauh lebih baik, yaitu bahagia dengan pilihan-Nya dan bahagia dalam surga-Nya.
Kini ku tahu, mencintai memang sangat mudah, tapi untuk meraih cinta kadang sangat sukar. Maka ku mulai belajar untuk mencintai tanpa harus ku terima balik cintanya. Namun semua itu tak berlaku pada-Nya. aku mencintai-Nya, Dia lebih mencintaiku. Aku melupakan-Nya, Dia tetap memberiku kasih sayang. Ketidak adilanku pada-Nya membuatku semakin jatuh cinta pada-Nya,sehingga ku mampu segera melupakanmu.
Aku memang tak pernah tahu apa itu jatuh cinta, setelah aku kehilangan cintaku. Begitu pun dengan apa yang aku rasakan, telah lama aku kehilangan rasa, hingga ku tersadar dari keterpurukanku. Aku benar-benar merasakan jatuh cinta,terasa setelah aku kehilangannya. Aku jatuh cinta pada-Nya,aku begitu merindukan-NyaMaafkan aku mantan kekasihku,karna ku telah jatuh cinta pada Kekasih Terindahku. Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

8 KALI IBU KU BERBOHONG

,

Ibuku Berdusta Kepadaku 8 Kali …

Salah seorang sahabatku mengirimkan ringkasan kisahnya bersama ibunya, di mana kisah itu telah membuatku menangis. Sekarang, kisah tersebut aku persembahkan kepada anda sekalian dengan harapan bermanfaat bagi anda sekalian; dia berkata:

Kisah ini bermula saat kelahiranku. Aku adalah seorang anak satu-satunya dalam sebuah keluarga yang sangat miskin, kami tidak memiliki makanan yang mencukupi kami. Suatu hari, kami mendapatkan nasi yang bisa kami makan dan bisa mengganjal kelaparan kami. Lalu ibuku memberikan bagian makannya kepadaku. Maka di saat dia mulai memindah nasi dari piringnya ke piringku, dia berkata,”Wahai putraku, makanlah nasi ini, aku tidak lapar.” Inilah dustanya yang pertama.

Di saat aku mulai sedikit besar, saat itu dia baru selesai dari mengurus keperluan rumah, dia pergi menziarahi kerabatnya, dia pun berangan-angan seandainya saja mereka menghidangkan daging untuknya. Pada suatu ketika, dengan karunia ALLAH, dia berhasil datang dengan membawa dua potong daging setelah kerabatnya menghidangkan untuknya, dan dia tidak memakannya, bahkan dia meletakkan kedua potong daging itu di sisinya, lalu segera pulang ke rumah dengan cepat, menyiapkan makan siang dan meletakkan dua potong daging itu di hadapanku. Kemudian aku pun mulai memakan potongan pertama sedikit demi sedikit. Sementara ibuku, memakan daging yang tersisa di sekitar tulang. Hatiku pun tergetar karenanya, lalu aku letakkan potongan yang lain di hadapannya agar dia memakannya. Lantas dia kembalikan daging itu di hadapanku dengan segera, seraya berkata, “Wahai putraku, makanlah potongan ini juga, tidakkah kamu tahu bahwa aku tidak suka daging?” Inilah dustanya yang kedua.

Di saat aku sudah besar, aku harus ikut belajar di madrasah, sementara kami tidak memiliki harat yang mencukupi kami untuk membiayai sekolah. Maka ibuku pun pergi pasar, lalu membuat kesepakatan dengan karyawan salah satu stand pakaian untuk menjahit pakaian. Dalam suatu malam, di musim dingin yang sangat dingin, aku bangkit dari tempat tidurku setelah pertengahan mala, ternyata aku mendapati ibuku sedang bekerja menjahit. Maka aku pun memanggilnya, “Ummi, mari kita tidur, waktunya sudah sangat larut, juga sangat dingin, masih memungkinkan bagi ummi untuk melanjutkan kerja besok pagi.” Ibuku tersenyum, lalu berkata kepadaku, “Wahai putraku, aku tidak mengantuk.” Inilah dustanya yang ketiga.

Pada Suatu hari, sampai berita kepadanya bahwa seorang temanku mengancam akan memukuliku setelah keluar dari sekolahan. Maka ibuku pun memutuskan untuk datang kesekolahan, di saat bel sekolahan terakhir berbunyi, aku pun keluar, ternyata ibuku telah menunggu keluarku dari sekolahan di bawah panasnya terik matahari yang membakar. Lalu dia pun memelukku dengan kuat lagi hangat, lalu menegur temanku, lalu memanggilku dengan penuh penjagaan, dengan taufiq dari ALLAH. Aku temukan ibuku membawa satu cangkir minuman yang telah dibelinya untukku agar aku meminumnya saat aku keluar dari sekolahan. Maka aku pun meminumnya karena kehausan, hingga aku kenyang sekalipun pelukan ibuku lebih dingn dan nyaman. Tiba-tiba aku melihat wajah ibuku, kulihat keringat mengucur darinya, maka aku pun memberikan cangkir itu kepadanya seketika itu pula seraya berkata, “Minumlah Ummi!” dia pun menolak seraya berkata, “Wahai putraku, minumlah sendiri, aku tidak kehausan.” Inilah dustanya yang keempat.

Setelah Kematian ayahku, ibuku pun hidup menjanda seorang diri. Jadilah tanggung jawab rumah ada di pundaknya, yang dia pikul sendiri. Dia harus memenuhi segala kebutuhan. Kehidupan kami saat itu menjadi lebih memprihatinkan dan terus kami dalam derita kelaparan. Sementara itu, pamanku adalah seorang laki-laki yang baik, dan dia tinggal bersebelahan dengan kami, dia sering mengirim untuk kami apa yang bisa menutup lapar kami. Di saat tetangga melihat kondisi kami telah berkembang, dari buruk menjadi lebih buruk, mereka memberikan nasihat kepada ibuku agar dia menikah dengan seorang laki-laki yang bisa memberikan nafkah kepada kami, karena dia masih muda. Akan tetapi ibuku menolak menikah dan berkata, “Aku tidak butuh suami.” Inilah dustanya yang kelima.

Setelah aku selesai dari studi dan lulus dari perguruan tinggi, aku mendapatkan pekerjaan yang lumayan. Aku pun berkeyakinan ini saat yang tepat bagi ibuku untuk beristirahat, dan meninggalkan tanggung jawab membiayai rumah untukku. Pada saat itu, kesehatannya tidak bisa dikatakan bisa membantunya untuk berkeliling dari rumah ke rumah. Dia biasa menjahit pakaian, kemudian mengirimnya ke pasar tiap pagi. Tatkala dia menolak meninggalkan pekerjaan itu, maka aku pun menyisihkan satu bagian dari gajiku untuknya. Dia pun menolak mengambilnya seraya berkata, “Wahai putraku, simpanlah hartamu ini, aku punya harta yang mencukupi.” Inilah dustanya yang keenam.

Disamping pekerjaanku, aku pun meneruskan studiku untuk mencapai magister, ternyata berhasil, aku pun ditetapkan menjadi direktur pada sebuah perusahaan yang aku bekerja padanya di sebuah cabang pada kota lain, lantas gajiku pun naik. Aku pun merasa sangat bahagia. Mulailah aku bercita-cita untuk memulai permulaan kehidupan yang baik dan bahagia. Setelah aku pergi dan menyiapkan segalanya, aku menghubungi ibuku dan mengajaknya untuk datang tinggal bersamaku. Akan tetapi dia tidak suka merepotkanku dan berkata, “Wahai putraku aku tidak terbiasa hidup mewah.” Inilah dustanya yang ketujuh.

Ibuku pun menjadi lanjut usia, terkena kanker ganas, dan wajib ada orang yang merawatnya di sisinya. Akan tetapi apa yang harus kulakukan, antara aku dan ibuku yang tercinta terhalang jarak. Aku pun meninggalkan segala sesuatu, untuk pergi mengunjunginya di rumahnya. Aku pun menemukannya tergolek di atas ranjang setelah operasi. Saat ibuku melihatku, dia berusaha tersenyum untukku, akan tetapi hatiku telah terbakar, karena dia sangat kurus dan lemah, dia bukan seperti ibuku yang dulu kukenal. Air mataku pun mengalir dari kedua mataku,akan tetapi ibuku berusaha menghiburku seraya berkata, “Janganlah menangis wahai putraku, aku sama sekali tidak merasa sakit.” Inilah dusta yang kedelapan.

Setelah dia berkata demikian, dia pun menutup kedua matanya, dan tidak pernah lagi membukanya untuk selamanya.
Semoga ALLAH merahmati wanita-wanita yang bertanggung jawab seperti ini….

19 KEMULIAAN WANITA

,
Bismillahirrahmanirrahiim

19 Keistimewaan Wanita

  1. Do'a  wanita lebih makbul daripada lelaki karena sifat penyayang yang lebih kuat daripada lelaki.  Ketika ditanya kepada Rasulullah SAW akan hal tersebut, jawab baginda : " Ibu lebih penyayang daripada Bapak dan doa orang yang penyayang tidak akan sia-sia.

2. Wanita yang solehah ( baik ) itu lebih baik daripada 1000 lelaki yang soleh.

3. Barang siapa yang menggembirakan anak perempuannya, derajatnya seperti orang yang senantiasa menangis Karena takut Allah SWT dan orang yang takut Allah SWT akan diharamkan api neraka  keatas tubuhnya.

4. Barang siapa yang membawa hadiah ( barang, makanan dari pasar kerumah ) lalu diberikan kepada keluarganya, maka  pahalanya seperti bersedakah. Hendaklah mendahulukan anak perempuan daripada anak lelaki. Maka barang siapa yang menyukai akan anak perempuan seolah-olah dia memerdekakan anak Nabi Ismail A.S

5. Wanita  yang tinggal bersama anak-anaknya, akan tinggal bersama aku ( Rasulullah SAW ) di dalam surga.

6. Barang siapa yang mempunyai tiga anak perempuan atau tiga Saudara perempuan atau dua Saudara perempuan , lalu dia bersikap ihsan dalam pergaulan dengan mereka dengan penuh  rasa takwa serta bertanggung jawab, maka baginya  adalah surga.

7. Dari Aisyah r.a. "Barang siapa yang diuji dengan sesuatu dari anak-anak perempuannya  lalu dia berbuat baik kepada mereka , maka mereka akan menjadi penghalang baginya api neraka."

8. Surga  itu di bawah telapak kaki ibu.

9. Apabila memanggilmu dua orang ibu bapamu  maka jawablah  panggilan ibumu dahulu.

10. Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutup pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu surga . Masuklah dari manapun pintu yang dia kehendaki dengan tidak dihisab.

11. Wanita yang taat pada suaminya, semua ikan-ikan di laut, burung di udara, malaikat di langit, matahari dan bulan, semuanya beristigfar baginya selama dia taat kepada  suaminya dan rekannya ( serta  menjaga sembahyang dan puasanya ).

12. Aisyah r.a. berkata " aku bertanya pada rasulullah SAW, siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita? Jawab baginda "suaminya". Siapa pula berhak terhadap lelaki?" jawab Rasulullah SAW "Ibunya"

13. Perempuan apabila sembahyang lima waktu, puasa di bulan Ramadhan, memelihara kehormatannya serta taat pada suaminya, masuklah dia dari pintu  surga mana saja yang dia kehendaki

14. Tiap perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah SWT  memasukkan dia kedalam surga lebih dahulu daripada suaminya ( 10.000 tahun )

15. Apabila seorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya, maka beristigfarlah para malaikat untuknya. Allah SWT mencatatkan baginya setiap hari dengan 1000 kebaikan dan  menghapuskan darinya 1000 kejahatan.

16. Apabila seorang perempuan  mulai sakit hendak bersalin, maka Allah SWT mencatatkan  baginya pahala orang yang berjihad pada jalan Allah SWT

17. Apabila seorang perempuan  melahirkan anak, keluarlah ia dari dosa-dosa seperti keadaan ibunya melahirkan

18. Apabila telah lahir ( anak ) lalu disusui, maka bagi ibu itu setiap satu tegukan dari susunya diberi satu kebajikan

19. Apabila semalaman ( ibu ) tidak tidur dan memelihara anaknya yang sakit, maka Allah SWT memberinya pahala seperti memerdekakan 70 orang hamba dengan ikhlas untuk membela agama Allah SWT

semoga bermanfaat

SALAM UKHUWAH

Senin, 14 Mei 2012

::~* Andai Al-Quran bisa Bicara *~::

,
Dulu sewaktu kau kecil
kau laksana teman sejati ku
dengan wudhu kau menyentuh ku dalam keadaan suci
kau baca setiap ayat ayat Allah di kala pagi dan petang
tak lupa kau juga selalu mencium ku

Kini kau beranjak dewasa
tak lagi kau menyentuh ku
apalagi membaca ku
apakah aku bacaan yang usang bagi mu?

Kini kau menyimpan ku di laci atau lemari mu
tidak kah kau lihat debu yang menempel di depan ku :(

apa kau benar benar lupa kepada ku
tak sadarkah engkau adalah yang akan memberi mu syafaat kelak
engkau pun kini mulai terbata bata saat membaca ku

Duhai anak adam
sentuhlah aku lagi
baca dan amalkanlah aku lagi
karna sungguh aku lah yang akan meramaikan kubur mu
 

Khumaira Perindu Surga-Mu Copyright © 2011 | Template design by ilmuini | Powered by Blogger