Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarakatuhu…
Bismillaahirrohmaanirrohiim ….
Telah puas kau jaga
Mekarnya kuntum nan dinanti
Wangi bertabur sari madu
Pesona bening takkan pernah terganti
Ilalang iri belalang dan kumbang menanti
Putriku tercinta,…!!
Ke
mana pun langkah akan kau bawa, sesungguhnya bumi tempat kau berpijak
akan selalu menjadi saksi bagimu kelak di hari perhitungan. Tatkala
godaan dan rayuan dunia yang semakin hari jelas semakin berat akan kau
temui kelak di kemudian hari. Maka, selalu ingatlah bahwa kau adalah
bagian dari komunitas makhluk mulia yang dicipta-kan untuk menjadi
khalifah di muka bumi. Seorang penghuni alam yang tak layak untuk
berbuat kemungkaran di atas amanah berat yang terlanjur dipikulkan.
Sebuah amanah besar yang bahkan gunung-gunung pun tak sanggup
memikulnya.
Allah Subhaanahu wa ta’ala berfirman,
إِنَّا
عَرَضْنَا الْأَمَانَةَ عَلَى السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالْجِبَالِ
فَأَبَيْنَ أَنْ يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا
الْإِنْسَانُ إِنَّهُ كَانَ ظَلُومًا جَهُولًا
Sesungguhnya Kami
telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka
semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan
mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya
manusia itu amat zalim dan amat bodoh.” (Al-Ahzab: 72)
Namun
demikian, Allah Subhaanahu wa ta’ala pun tak pernah melepaskan umat
manusia begitu saja tanpa bekal yang memadai. Hingga Allah Subhaanahu wa
ta’ala menganugerahkan bagi seluruh umat manusia yang ada di dunia ini
kelebihan-kelebihan yang bila mampu digunakan sesuai dengan
ketentuanNya, maka amanah besar itu akan dapat dilaksanakan dengan baik.
Sungguh,
tak ada keraguan sedikit pun untuk menyadari bahwa setiap insan itu
diciptakan dalam kondisi yang paling baik. Tanamkanlah dalam jiwamu
bahwa kau adalah terlahir sebagai makhluk yang sempurna. Dengarkanlah
jaminan dari Allah Subhaanahu wa ta’ala sendiri tentang betapa
paripurnanya penampilan fisik dari makhluk bernama manusia, sebagaimana
firman Allah Subhaanahu wa ta’ala,
لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” (At-Tin: 4)
Belum
lagi dengan anugerah akal yang diberikanNya bagi umat manusia agar
mampu memilah dan memilih kebenaran sekaligus sebagai pembeda antara
mereka dengan makhluk yang lainnya. Maka, Islam sebagai pedomanmu itu
pun telah menyeru pada setiap diri agar selalu mempergunakan pikiran dan
akalnya dalam upaya untuk menjadi makhluk yang paling mulia di sisiNya.
Allah Subhaanahu wa ta’ala berfirman,
الَّذِينَ
يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ
وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا
خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلًا
“(Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah
sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka
memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata) ‘Ya Tuhan
kami, tiadalah Engkau menciptakan semua ini dengan sia-sia.” (Ali
Imran: 191)
Di perjalanan hidupmu yang bakal kau tempuh, akan
banyak sekali kau temui bermacam godaan serta tipu daya setan yang tanpa
kenal lelah berusaha untuk selalu merayumu. Mereka, para setan itu tak
akan pernah menyerah sampai tercapai apa yang mereka inginkan. Dengan
kondisi masyarakat yang masih sakit seperti itu, maka sudah
sepantasnyalah kau harus ikut serta dalam upaya-upaya untuk
memperbaikinya.
Jadi, seberat apa pun godaan serta rintangan yang
akan kau hadapi kelak di sepanjang perjalanan hidupmu nanti, maka
sesungguhnya Dia pun telah memberikan jalan kemudahan dan keselamatan
bagi setiap hambaNya. Melalui para rasul dan nabiNya, Dia telah
menurunkan segala aturan yang menjadi jalan keluar bagi semua
permasalahan yang datang di setiap zaman. Kaidah-kaidah itulah yang
selama ini dikenal sebagai agama. Sesungguhnya Allah Subhaanahu wa
ta’ala menurunkan aturan-aturanNya tersebut sebagai penjaga dan
pemelihara manusia agar terbebas dari jurang kesengsaraan dan kesulitan.
Dan justru bukan malah sebaliknya.
Allah Subhaanahu wa ta’ala berfirman,
مَا أَنْزَلْنَا عَلَيْكَ الْقُرْآَنَ لِتَشْقَى (2) إِلَّا تَذْكِرَةً لِمَنْ يَخْشَى
“Kami
tidak menurunkan al-Qur’an ini kepadamu agar kamu menjadi susah, tetapi
sebagai peringatan bagi orang yang takut (kepada Allah).” (Thaha: 2-3)
Oleh
karena itu wahai putriku kembalilah kepada al-Qur’an dan hadits-hadits
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, pelajarilah, hayatilah, dan
kemudian amalkanlah dengan penuh istiqamah.
~*~*~*~*~*~*~*~
Salam Ukhuwah
~~~~~~~~~~~~~