Kamis, 27 Desember 2012

Menjaga Aib Suami

,
Menjaga Aib Suami

Manusia tidak ada yang sempurna.
Begitu juga dalam kehidupan seharian suami isteri, pastilah banyak kekurangan di sana sini.

Ketika seseorang telah menikah, maka isteri dan suami telah menjadi satu bahagian. Mereka bagaikan pakaian untuk satu sama lain. Dan fungsi utama pakaian adalah menutup aurat. Ertinya, masing- masing suami isteri harus berusaha menutup aib pasangannya, dan pantang mengungkapkannya kepada orang lain, walaupun keluarga sendiri.

Namun selalu kita jumpa realiti menyedihkan di luar sana. Banyak kaum wanita ibu-ibu membicarakan aib cacat atau cela yg ada pada suami mereka tanpa perasaan malu ataupun bersalah.

Pernahkah kita berfikir sejenak, mengingatkan pesanan Rasulullah SAW, mengenai hal ini,

“Dari Abu Sa’id al-Kudriy, IA berkata, Rasulullah saw bersabda : “Sesungguhnya manusia yang paling buruk kedudukannya di Hari kiamat adalah seorang lelaki (suami)
yang bercampur (bersetubuh) dengan isterinya, kemudian menceritakan rahsia (isteri)-nya tersebut.” (HR. Muslim)

Manusia penuh dengan kekhilafan, begitu juga suami. Sebaik baiknya beliau, pastilah mempunyai kekurangan, aib, cacat dan cela. Tetapi adalah lebih baik jika kita menyimpan semua itu, dan menyibukkan diri ini untuk memeriksa dan mengira dan memperbaiki aib kita sendiri. Insyaallah hal itu sudah menghabiskan waktu tanpa sempat memikirkan dan mencari serta menceritakan kekurangannya. Tambahan pula orang yang suka mencari-cari kesalahan orang lain unutk dibicarakan atau diceritakan di hadapan manusia, Allah Subhanahu wa Ta’ala akan membalas dengan membongkar aib walaupun ia berada di dalam rumahnya.

Diriwayatkan dari Anas bin Malik
radhiyallaahu ‘anhu dari Nabi
shallallaahu ‘alaihi wa sallam beliau
bersabda:
“Maukah kalian aku beritahu tentang istri-
istri kalian di dalam surga?” Mereka
menjawab: “Tentu saja wahai
Rasulullaah!” Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa
sallam menjawab: “Wanita yang penyayang
lagi subur. Apabila ia marah, atau diperlakukan buruk atau suaminya marah
kepadanya, ia berkata: “Ini tanganku di
atas tanganmu, mataku tidak akan bisa terpejam hingga engkau ridha.” (HR. Ath Thabarani dalam Al Ausath dan Ash Shaghir.
Lihat Ash Shahihah hadits no. 3380)

Istri yang menginginkan hidup penuh dengan
kebahagiaan bersama suaminya adalah istri
yang tidak mudah marah. Dan niscaya dia
pun akan meredam kemarahan dirinya dan
kemarahan suaminya dengan cinta dan kasih
sayang demi menggapai kebahagiaan surga.

Sumber dari beberapa blog termasuk blog saya pribadi

2 komentar to “Menjaga Aib Suami”

  • 2 Januari 2013 pukul 07.51
    Unknown says:

    Assallamualaikum Ukhti . . . . bahagia bgt pastinya kalo punya istri sesholeh dirimu yang bisa menjaga aib suami , , ,
    salam ukhuwah fillah

  • 2 Januari 2013 pukul 08.10

    wa'alaikumsalam

    Ma'aciih .... Tp sayang blum ada yg ngelamar :)

Posting Komentar

 

Khumaira Perindu Surga-Mu Copyright © 2011 | Template design by ilmuini | Powered by Blogger